Minggu, 15 April 2012

Cerita Kepemimpinan


Assalamu'alaikum Wr.Wb

Sudah lama yah gak posting  !!!!
Oke kali ini saya akan memposting sebuah cerita tentang kepemimpinan, Cerita ini terinspirasi dari sebuah film yang berjudul : I'm Not Stupid

Didalamnya menceritakan sebuah keluarga yang sangat tidak perhatian terhadap kedua anaknya yang mengakibatkan anaknya hidup dengan pergaulan bebas, untuk cerita selengkapnya marilah baca penggalan ceritanya dibawah ini



Oh Ayah....
                   Oh Ibu....

Dikisahkan sebuah keluarga yang memiliki dua orang anak laki – laki dan tinggal bersama neneknya. Keluarga ini adalah keluarga kaya akan tetapi kehidupan kedua anaknya haus dengan kasih sayang orang tua karena kesibukan orangtuanya kedua anak ini selalu diacuhkan oleh orangtuanya. Setiap apa yang dikerjakan oleh kedua anaknya selalu salah dimata orang tuanya, sekalipun kedua anaknya mendapatkan prestasi, baik disekolah maupun penghargaan yang didapatkan dari ekstrakulikuler yang diikuti disekolah ataupun organisasi – organisasi yang ada diluar sekolah. Karena kesibukan kedua orangtuanya nenek dari kedua anak tersebut menegurnya terhadap orangtua kedua anak tersebut tetapi orangtuanya tetap tidak perduli dengan apa yang dikatakan oleh nenek dari kedua anaknya.

Setiap pagi kedua anaknya selalu diberikan petuah – petuah oleh orangtuanya sehingga itu membuat neneknya menjadi kasihan  melihat apa yang terjadi pada kedua cucunya. Berkali-kali neneknya berbicara kepada kedua orangtua cucunya tapi mereka tidak peduli dengan apa yang neneknya bicarakan.
Anak pertama bernama Rizal berusia 15 Tahun dan anak kedua bernama Andi berusia 8 Tahun. Mereka tidak pernah ada kesempatan untuk berbicara dengan kedua orangtuanya.kedua anak ini sangatlah berprestasi contohnya Rizal pernah menjuarai olimpiade blogger nasional dan Andi terpilih sebagai lead aktor dalam pementasan drama di sekolahnya karena Andi berbakat dalam seni peran. Ibu mereka bekerja disebuah redaksi majalah terkenal dan ayahnya seorang karyawan di perusahaan gadget ternama. Mereka tak pernah di beri kesempatan untuk mengutarakan pikirannya ataupun berkomunikasi tentang kehidupannya, setiap hari sebelum sarapan mereka diberi petuah yang bertubi-tubi dan tak diperbolehkan untuk menanggapi ataupun membela diri. Rizal pernah menjuarai olimpiade blogger nasional, namun itu sama sekali tak dihargai oleh ibunya yang seorang redaktur majalah. Andi yang ingin bertanya sesuatu pada ibunya harus menempelkan note di pintu kulkas note ini ditujukan kepada ibunya hanya untuk menanyakan sesuatu, dan dijawab ibunya dengan note pula. interaksi dengan ibu mereka hanyalah saat makan dan saat menyuruh mereka belajar, interaksi terhadap anaknya sangatlah kurang karena kesibukan orangtua lah yang menjadikan interaksi hubungan keluarga menjadi kurang harmonis terhadap anak – anaknya. Orangtua Rizal dan Andi sangat tak peduli terhadap kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh anaknya. Rizal tumbuh menjadi anak kesepian dan semua isi hatinya ia curahkan di blog karena tidak adanya interaksi terhadap orang tua menjadikan ungkapan persaan kesedihan, suka dan duka ia curahkan di dalam blog, sedangkan Andi dengan kepolosannya berusaha memahami kondisi keluarganya yang sungguh sulit dimengerti olehnya. ia minta bantuan kepada ayahnya untuk membantunya mengerjakan PR, tetapi ayahnya malah sibuk menelpon rekan bisnis dengan membicarakan uang anak ini merasa sedih karena kedua orang tuanya tidak pernah perduli terhadap kebutuhan anak – anaknya .
Rizal yang jago IT membenarkan laptop ayahnya yang error karena virus. Padahal didalamnya terdapat suatu dokumen ayahnya untuk presentasi yang akan ditampilkan esoknya di kantor tempat ayah Rizal bekerja. Rizal pun berusaha membenarkan laptop itu saat ayahnya sudah berangkat kerja. Setelah selesai, ia rela telat sekolah demi mengantar laptop yang telah Rizal perbaiki ke kantor ayahnya. Namun sikap ayahnya itu malah mengira Rizal yang telah merusak laptop ayahnya lalu ia membenarkan sebagai rasa bersalahnya terhadap ayahnya .                 Saat Rizal mau menyangkal dengan mengatakan yang sesungguhnya, ia malah dimarahi oleh ayahnya karena tidak berangkat sekolah, tanpa memberi kesempatan Rizal berbicara sedikitpun dan Rizal terus dicerca dan dimarahi oleh ayahnya secara terus menerus dan akhirnya sampai rizal merasa sedih karena setiap hari hanya diberi cercaan dan tidak pernah diberi pujian – pujian .
Rizal mempunyai teman yang bernama Deni, ayahnya seorang mantan pegulat yang menderita cacat di kakinya karena pekerjaannya di masa lalu yang menjadikan kakinya cedera sampai sekarang. Deni sangat menyukai bruce lee dan bela diri, namun ayahnya melarang deni untuk menjadi pegulat seperti ayahnya karena ayah Deni tidak ingin anaknya bernasib sama seperti dirinya yang sekarang menderita cacat. Namun Deni tidak bisa mengerti keinginan ayahnya karena ayahnya selalu mendidiknya dengan kekerasan contohnya dengan pukulan, tamparan, teriakan, dan hujatan. Deni yang dibesarkan dengan kekerasan, terakhir kali ayahnya mengucapkan pujian untuknya yaitu saat dia berusia 2 tahun. Akan tetapi ayah Deni sangat sayang pada anaknya, buktinya disaat ayah Deni yang perilakunya keras dengan susah payah membeli tas untuk deni mengganti tas anaknya yang rusak akibat bertengkar. Meskipun tas tersebut adalah tas paling murah dan bergambar kartun yang tentu sangat tidak cocok buat anak SMA seperti Deni dan deni menjadi benci terhadap ayahnya karena tasnya tidak cocok untuk dia tetapi ayahnya tetapp memaksa terhadap deni agar memakainya.
Suatu hari Rizal ketahuan membawa film porno didalam tasnya dimarahi gurunya dan dibela oleh Deni. Kekacauan di kelas saat razia handphone itu berujung dengan dihukumnya kedua sahabat itu. Rizal mendapat hukuman pukulan dengan bambu rotan berkali - kali disekolahnya dengan disaksikan oleh semua siswa dan guru, sedangkan Deni langsung dikeluarkan oleh pihak sekolah karena terlalu sering berbuat ulah dan mengganggu siswa yang lainnya.
Deni dan Rizal adalah teman sekelas, mereka berdua selalu saling tolong menolong, Deni sering menolong Rizal saat Rizal mengalami masalah dengan para preman Rizal saat itu di palak oleh para preman dan deni datang untuk menolong rizal agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan oleh keduanya. Namun karena merasa kekurangan kasih sayang terhadap kedua orang tuanya deni dan rizal tidak pernah mendapatkan ketentraman di rumahnya sendiri dan menjadikan kedua anak ini menjadi bengal, anak ini .
Keadaan yang semakin tidak nyaman tersebut membuat Deni dan Rizal akhirnya berkomplot dengan sebuah genk. Mereka berdua sering terlibat aksi pencurian yang belakangan ini diketahui dimotori oleh teman genk kedua anak itu sendiri yang hendak memeras secara terus menerus terhadap Rizal yang notabene berasal dari keluarga kaya. Hingga mereka pun terjebak dalam sistuasi yang direncanakan sebelumnya oleh genk tersebut yaitu untuk mencuri barang orang lain dan memeras kekayaan dari Deni dan rizal secara terus menerus.
Andi terpilih sebagai pemeran utama dalam pementasan drama di sekolahnya karena Andi sangat berbakat dalam seni peran. Mereka pun latihan untuk konser tersebut bersama gurunya. Pada saat Andi dan teman-temannya sedang latihan. Ada beberapa diantara teman Andi yang jahil. Andi dan salah satu teman perempuannya yang bernama Dian sedang berhadap-hadapan, kemudian teman-temannya yang jahil itu sengaja mendorong Andi dari belakang dan tidak sengaja mencium bibir Dian. Keesokan harinya tingkah laku temannya andi pun semakin menjadi - jadi, mereka malah menakut-nakuti Andi. Mereka berkata kalau Dian akan hamil karena telah mencium bibir dian kemarin. Andi pun merasa takut dan bingung harus berbuat apa. Kemudian Andi melihat ibu-ibu yang sedang makan nanas, lalu  Andi pun membelikan Dian nanas yang sangat banyak untuk dimakannya, karena nanas bisa merusak pertumbuhan bayi supaya tidak jadi hamil. Suatu saat dian dikasih nanas sebanyak – banyaknya oleh andi dan disuruh memakannya semuanya sampai-sampai perut Dian pun sakit karena kebanyakan memakan nanas dan akhirnya dian dibawa ke dokter untuk diperiksa dan diberi obat untuk menghilangkan rasa sakit diperutnya padahal dian tidak hamil hanya teman – teman andi yang menakut – nakuti bahwa dian telah hamil oleh andi dan akhirnya andi pun marah terhadap teman – temannya yang telah mengerjai andi sampai pikiran andi menjadi bingung dan takut.
Sementara itu ibu guru meminta semua orang tua siswa agar datang untuk menonton pertunjukan pentas drama yang diadakan disekolahnya ini. Namun ketika Andi bertanya kepada dirinya? “apakah orangtua saya memiliki waktu untuk menonton pertunjukkan dramanya ini. Suatu saat andi menuliskan note kepada orangtuanya agar bisa datang dalam pementasan dramanya ini tetapi balasan note dari orangtuanya ini membalas dengan ucapan tidak bisa karena sedang sibuk. Andi merasa iri dengan salah satu temannya yang mengundang seluruh anggota keluarganya untuk menonton pertunjukkan padahal temannya itu hanya berperan sebagai bunga atau pemain piguran saja. ia pun melakukan berbagai cara untuk dapat menghadirkan kedua orangtuanya dalam drama sekolah. bahkan ia sampai mencuri uang di kantin sekolah agar orangtua andi datang. orangtua Andi dipanggil pihak sekolah untuk menindaklanjuti hal tersebut. Setibanya di rumah mereka langsung memarahi Andi dan memukul tangannya dengan penggaris secara terus menerus, tak peduli Andi menangis kesakitan. Sang ibu pun hanya memandanginya.
Dan ayah andi berkata ” mau kamu apa? semua yang kau inginkan selama ini aku belikan, mengapa kau masih saja mencuri?” tanya sang ayah dengan amarah yang memuncak.
“ aku..hanya ingin membeli waktu ayah satu jam saja untuk menghadiri pentas dramaku. tapi untuk mencapai 500 ribu, aku harus menunggu sampai tahun depan. Dan saat itu pentas dramaku sudah berakhir.” Kata Andi sambil menangis.
Sang ayah langsung membeku, penggaris di tangannya terjatuh. Sang ibu langsung memeluk Andi. mereka bertiga bertangisan.
Setelah itu ibu, ayah dan Andi pergi ke kamar Rizal, mereka melihat tulisan-tulisan Rizal di blognya. Ternyata, selama ini Rizal merasa sangat kesepian dan tak berharga tinggal bersama disini, ayah dan ibunya tak pernah memperhatikannya. bahkan dia merasa rumah yang ditinggalinya tak lebih dari sebuah tempat dimana ia tidur setiap malam dan tanpa adanya kasih sayang dari kedua orangtuanya.
Ayah dan Ibunya membaca curahan hati rizal di blognya yang berisi : “ Saat hari pertama sekolah di SMP aku salah naik mobil, sehingga aku tersesat. Aku menelpon ayah untuk menjemputku, tapi ayah bilang dia sedang sibuk dan tak ada waktu. sampai akhirnya aku jalan kaki dan sampai rumah pada larut malam, setibanya dirumah ibu langsung memarahiku karena pulangnya telat.
Ayah dan Ibunya menangis membaca semua tulisan Rizal yang ada di blognya, mereka menyadari bahwa kesalahan mereka selama ini sangatlah banyak karena telah menjadikan kedua anaknya menjadi seperti tidak mempunyai orang tua. Mereka telah gagal menjadi orangtua karena kurangya sikap perhatian terhadap anaknya selama ini dan orangtua andi menangis kesesalan yang telah diperbuat selama ini terhadap anak - anaknya.
Ayah berusaha menelpon Rizal karena khawatir ada apa dengan anaknya ini, namun tidak ada jawaban selama sekali, di sms pun rizal tidak membalasnya padahal ayahnya ini harus pergi ke kantor untuk presentasi di depan kolega dari luar negeri untuk membahas tentang bisnis perusahaanya.
Sementara itu Rizal dan Deni sedang di kejar-kejar massa karena perbuatan mereka yang telah menjambret kalung seorang nenek – nenek yang lagi berjalan, Rizal dan Deni berpikir ulang setelah menjambret kalung seorang nenek – nenek itu mereka  berpikir akan mengembalikan kalung kepada nenek – nenek tadi, niat baik untuk mengembalikan kalung tersebut kepada pemiliknya karena mereka menyadari perbuatan mereka itu salah. Namun mereka malah di kejar-kejar untuk di pukuli oleh warga yang melihat aksi penjambretan tadi.
Rizal terus dikejar-kejar oleh warga dan akhirnya tertangkap dan ia terus dipukuli oleh massa yang mengejarnya, ia meminta untuk dilepaskan namun orang-orang yang memukulinya tak peduli. Hp Rizal akhirnya terjatuh dan secara tak sengaja tombolnya tertekan menelpon ayahnya. Saat itu sang ayah yang sedang siap – siap untuk berangkat kerja untuk bersiap presentasi di hadapan kolega, Ayahnya menerima panggilannnya , di Hp Rizal ada fasilitas 3G ia melihat Rizal sedang dipukuli oleh orang banyak. Serentak ayah Rizal terkejut dan bergegas pergi untuk melihat apa yang telah terjadi disana, namun atasan ayah Rizal menahannya karena ia harus presentasi di hadapan klien yang bernilai miliyaran rupiah. namun ayah Rizal berkata tak peduli, ia memilih di pecat oleh atasnnya karena selama ini ia selalu mengacuhkan anaknya dan dia memilih berangkat menemui anaknya.
Sesampainya disana ayah Rizal langsung bertanya mengapa Rizal mencuri, ternyata Rizal ditipu oleh teman genknya yang disuruh untuk menjambret nenek – nenek tersebut agar rizal tidak diperas dan tidak di pukul oleh anak – anak genk, dan ia pun akhirnya harus mengganti sejumlah uang agar anaknya tak dijebloskan kedalam  penjara. tiba-tiba polisi datang , ayah Rizal memohon kepada si nenek agar memaafkan Rizal yang telah berusaha mencuri kalungnya, bahkan ia bersumpah di hadapan sang nenek. Ayah Rizal meminta biar ia saja yang dimasukkan ke penjara asal jangan anaknya, si nenek menjadi bingung siapa yang salah sebenarnya sementara polisi sudah ada didekat mereka.
Ketika polisi bertanya , si nenek berkata bahwa tidak terjadi apa-apa. Dia hanya memberikan laporan palsu, karena itu si nenek lah yang akhirnya dibawa oleh polisi. si nenek berkata pada ayah Rizal bahwa ia akan baik-baik saja, dan nenek itu memberi pesan agar ayahnya menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya dan bisa mendidik dan membimbing anaknya menjadi orang yang baik agar disukai oleh semua orang.
Sedangkan di sisi lain, Deni terus berlari menghindari orang-orang yang mengejarnya ke atas jembatan penyebrangan namun ia  tertangkap dan ia pun dipukuli oleh warga.
Tak disangka ayah Deni sedang berdiri di pinggir jalan melihat anaknya sedang dihakimi massa, ia segera berlari menolong anaknya agar selamat. Dia berkata terhadap massa lebih baik saya yang dipukuli asalkan jangan memukuli anak saya, dan ayah deni pun dipukuli oleh massa yang tadi sedang memukuli deni, Deni menatap ayahnya yang sedang di pukuli. Tiba-tiba ayahnya terjatuh dari atas tangga saat ia sedang dipukuli dan kepalanya terbentur ke ubin dengan sangat keras dan ayahnya itu bersimbah darah dikepalanya dan ia pun pingsan. Deni terkejut, ia segera tersungkur didepan ayahnya yang bersimbah darah. orang-orang yang tadi mengejar dan memukuli Deni berkata bahwa mereka tak bermaksud melakukan hal itu terhadap ayahnya. Deni tak menjawab, ia terus memanggil ayahnya yang diam tak bergerak.
Ayah Deni segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, Ibu Ros Tetangga mereka menangis melihat keadaan ayah Deni yang pingsan . ia marah marah pada Deni dan mengungkapkan semua yg dilakukan ayah Deni untuk dirinya yang telah menyelamatkan anaknya sampai ayahnnya itu masuk rumah sakit.
” kau tahu? ayahmu telah memohon pada kepala sekolahmu agar mengijinkanmu kembali sekolah, walaupun tak berhasil. Dia telah berkeliling ke 100 sekolah ini untuk mendaftarkanmu, ia memintaku untuk membuat surat permohonan kepada kepala sekolah bertuliskan bahasa inggris dan dicopy sebanyak 163 karena dia tak bisa berbahasa inggris . Dia hanya ingin kamu belajar dengan keras, itu saja . Dia sangat mencintaimu, hanya saja dia tak tahu bagaimana menunjukkannya padamu.” kata Ibu Ros, kemudian ia meninggalkan Deni sendirian terpaku.
Deni pun kembali ke sekolah yang telah mengeluarkannya dan deni memohon kepada kepala sekolah untuk memberinya kesempatan untuk belajar disekolah tersebut. dia berjanji akan menjadi anak yang baik, namun kepala sekolah tak menggubrisnya. akhirnya Deni pulang dengan lunglai.
Deni pergi kerumah sakit dan mendapati ayahnya telah siuman, melihat Deni mengenakan seragam sekolah ayahnya merasa senang. apalagi saat Deni berkata bahwa kepala sekolah telah memberinya kesempatan, ayah Deni meminta untuk bertemu dengan kepala sekolah untuk mengucapkan terima kasih. TIba-tiba ayah Deni tersengal-sengal, Deni berteriak memanggil dokter. Deni berlari ke sekolah untuk meminta kepala sekolah untuk datang kerumah sakit untuk menemui ayahnya. Namun kepala sekolah memarahinya karena telah nyelonong masuk saat rapat dewan sekolah.
Deni kembali ke rumah sakit, dokter mengatakan bahwa keadaan ayahnya kritis dan mungkin akan segera meninggal. Deni bergegas menemui ayahnya, tak disangka kepala sekolah datang bersama gurunya ke rumah sakit untuk menemui ayah Deni. kepala sekolah berkata bahwa Deni sudah diterima kembali di sekolah. tapi ternyata ayah Deni tahu kalau mereka berbohong. Dia berkata kepada kepala sekolah bahwa kelakuan nakal Deni selama ini adalah karena kesalahnnya, dulu ayah Deni dibesarkan dalam kekerasan, sehingga ia pun hanya bisa mendidik anaknya dengan kekerasan. terakhir, ia berkata pada Deni
” nak, jika kau menyukai bela diri. Jadilah atlit internasional yang menjuarai olimpiade dunia. ayah mencintaimu….” setelah itu ayah Deni meninggal.
Semenjak itu keadaan menjadi berubah, ayah dan ibu Rizal lebih peduli kepada Rizal dan adiknya, ibu Rizal mengundurkan diri dari perusahaannya meskipun kariernya sedang menanjak. mereka jauh lebih perhatian pada anak-anaknya. Pada akhirnya kedua orangtuanya menonton pertunjukan yang diperankan oleh Andi sebagai pemeran utama pada pertunjukan seni peran tersebut. Andi pun merasa senang karena kedua orang tua dan kakaknya Rizal menonton pertunjukan konser Andi. Dan keluarga mereka pun menjadi bahagia dan harmonis.
Nilai yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah bagaimana seharusnya kita di dalam keluarga itu harus saling mengasihi, memperhatikan satu sama lain, membantu, harus bisa mambagi waktu secara baik untuk keluarga, tidak hanya urusan pekerjaan saja.
 Anak-anak memerlukan perhatian dari orang tuanya. Apalagi disaat-saat mereka sedang mencari jati dirinya seperi Rizal dan Andi. Mereka memerlukan bimbingan, arahan dan nasihat dari orang tuanya, supaya mereka tidak terjerumus ke pergaulan yang tidak baik. Demikian pun dengan kehidupan sehari-hari kita, dimana kita memerlukan peran orang tua untuk membimbing kita.
Sedangkan Deni diterima kembali di sekolah karena dia berjanji tidak akan membuat masalah lagi dan ia berlatih keras menjadi atlit bela diri sehingga ia berhasil menjadi atlit beladiri internasional. semua demi memenuhi pesan terakhir ayahnya yang menginginkannya untuk menjadi seorang atlit bela diri.
Di sisi lain, orangtua berbuat demikian tentu demi kebaikan anaknya. Hanya saja, cara penyampaiannya yang kurang tepat dan kurang pas di hati anak.
Kunci dalam memahami anak hanya satu, Mendengarkan. Bukan sekedar Mendengar. Kebanyakan orangtua hanya sering mengatakan ini-itu tanpa mau mendengarkan apa yang ingin diucapkan anak. Tak jarang anak hanya mau mendengar perkataan orangtua hanya sekedar numpang lewat saja di telinga. Sebuah ucapan memang mengandung sebuah reaksi yang sangat berpengaruh terhadap psikologi seseorang. Jadi, pastikan kata-kata yang keluar dari mulut adalah kata-kata yang positif.
Seorang anak perlu apresiasi sekecil apapun atas usahanya. Sehingga ia akan tumbuh menjadi seorang yang percaya diri dan tidak berjiwa kerdil. 3 buah kata sangat berpengaruh bagi psikologi anak.
Setiap orang tua memiliki peranan yang besar bagi psikologi anak, selama ini yang diketahui orangtua pada umumnya adalah peran mereka sebatas membesarkan dan melindungi anak agar kelak menjadi individuyang mandiri dan kompeten. Namun seperti apa proses membesarkan anak terutama perkembangan psikologi anak, kerap menjadi tanda tanya.
Setiap orangtua membawa sejumlah kualitas – kualitas pribadi dan berbagai kebutuhan yang kompleks dalam peranannya sebagai orangtua dalam membangun psikologi anak. sama halnya seperti anak, orangtua juga memiliki jenis kelamin dan temperamen yang berbeda, sehingga turut  memberikan cara – cara yang berbeda dalam pengasuhan yang secara tidak langsung berpengaruh pada psikologi anak.





Referensi
Terinspirasi dari sebuah Film yang berjudul I’m Not Stupied



 By : Admin Fhatrya Free Download

Ditulis Oleh : Anonim // 21.44
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Isi Komentar Anda :