Sudah lama yah gak posting !!!!
Oke kali ini saya akan memposting sebuah cerita tentang kepemimpinan, Cerita ini terinspirasi dari sebuah film yang berjudul : I'm Not Stupid
Didalamnya menceritakan sebuah keluarga yang sangat tidak perhatian terhadap kedua anaknya yang mengakibatkan anaknya hidup dengan pergaulan bebas, untuk cerita selengkapnya marilah baca penggalan ceritanya dibawah ini
Oh Ayah....
Oh Ibu....
Dikisahkan
sebuah keluarga yang memiliki dua orang anak laki – laki dan tinggal bersama
neneknya. Keluarga ini adalah keluarga kaya akan tetapi kehidupan kedua anaknya
haus dengan kasih sayang orang tua karena kesibukan orangtuanya kedua anak ini
selalu diacuhkan oleh orangtuanya. Setiap apa yang dikerjakan oleh kedua
anaknya selalu salah dimata orang tuanya, sekalipun kedua anaknya mendapatkan
prestasi, baik disekolah maupun penghargaan yang didapatkan dari
ekstrakulikuler yang diikuti disekolah ataupun organisasi – organisasi yang ada
diluar sekolah. Karena kesibukan kedua orangtuanya nenek dari kedua anak
tersebut menegurnya terhadap orangtua kedua anak tersebut tetapi orangtuanya
tetap tidak perduli dengan apa yang dikatakan oleh nenek dari kedua anaknya.
Setiap
pagi kedua anaknya selalu diberikan petuah – petuah oleh orangtuanya sehingga
itu membuat neneknya menjadi kasihan melihat apa yang terjadi pada kedua cucunya.
Berkali-kali neneknya berbicara kepada kedua orangtua cucunya tapi mereka tidak
peduli dengan apa yang neneknya bicarakan.
Anak
pertama bernama Rizal berusia 15 Tahun dan anak kedua bernama Andi berusia 8
Tahun. Mereka tidak pernah ada kesempatan untuk berbicara dengan kedua
orangtuanya.kedua anak ini sangatlah berprestasi contohnya Rizal pernah
menjuarai olimpiade blogger nasional dan Andi terpilih sebagai lead
aktor dalam pementasan drama di sekolahnya karena Andi berbakat dalam seni
peran. Ibu mereka bekerja disebuah redaksi
majalah terkenal dan ayahnya seorang karyawan di perusahaan gadget ternama.
Mereka tak pernah di beri kesempatan untuk mengutarakan pikirannya ataupun
berkomunikasi tentang kehidupannya, setiap hari sebelum sarapan mereka diberi
petuah yang bertubi-tubi dan tak diperbolehkan untuk menanggapi ataupun membela
diri. Rizal pernah menjuarai olimpiade blogger nasional, namun itu sama sekali
tak dihargai oleh ibunya yang seorang redaktur majalah. Andi yang ingin
bertanya sesuatu pada ibunya harus menempelkan note di pintu kulkas note ini
ditujukan kepada ibunya hanya untuk menanyakan sesuatu, dan dijawab ibunya
dengan note pula. interaksi dengan ibu mereka hanyalah saat makan dan saat
menyuruh mereka belajar, interaksi terhadap anaknya sangatlah kurang karena
kesibukan orangtua lah yang menjadikan interaksi hubungan keluarga menjadi
kurang harmonis terhadap anak – anaknya. Orangtua Rizal dan Andi sangat tak
peduli terhadap kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh anaknya. Rizal tumbuh
menjadi anak kesepian dan semua isi hatinya ia curahkan di blog karena tidak
adanya interaksi terhadap orang tua menjadikan ungkapan persaan kesedihan, suka
dan duka ia curahkan di dalam blog, sedangkan Andi dengan kepolosannya berusaha
memahami kondisi keluarganya yang sungguh sulit dimengerti olehnya. ia minta bantuan
kepada ayahnya untuk membantunya mengerjakan PR, tetapi ayahnya malah sibuk
menelpon rekan bisnis dengan membicarakan uang anak ini merasa sedih karena
kedua orang tuanya tidak pernah perduli terhadap kebutuhan anak – anaknya .
Rizal
yang jago IT membenarkan laptop ayahnya yang error karena virus. Padahal didalamnya
terdapat suatu dokumen ayahnya untuk presentasi yang akan ditampilkan esoknya
di kantor tempat ayah Rizal bekerja. Rizal pun berusaha membenarkan laptop itu
saat ayahnya sudah berangkat kerja. Setelah selesai, ia rela telat sekolah demi
mengantar laptop yang telah Rizal perbaiki ke kantor ayahnya. Namun sikap
ayahnya itu malah mengira Rizal yang telah merusak laptop ayahnya lalu ia
membenarkan sebagai rasa bersalahnya terhadap ayahnya . Saat Rizal mau menyangkal
dengan mengatakan yang sesungguhnya, ia malah dimarahi oleh ayahnya karena
tidak berangkat sekolah, tanpa memberi kesempatan Rizal berbicara sedikitpun
dan Rizal terus dicerca dan dimarahi oleh ayahnya secara terus menerus dan
akhirnya sampai rizal merasa sedih karena setiap hari hanya diberi cercaan dan
tidak pernah diberi pujian – pujian .
Rizal mempunyai teman yang bernama Deni, ayahnya seorang
mantan pegulat yang menderita cacat di kakinya karena pekerjaannya di masa lalu
yang menjadikan kakinya cedera sampai sekarang. Deni sangat menyukai bruce lee
dan bela diri, namun ayahnya melarang deni untuk menjadi pegulat seperti
ayahnya karena ayah Deni tidak ingin anaknya bernasib sama seperti dirinya yang
sekarang menderita cacat. Namun Deni tidak bisa mengerti keinginan ayahnya
karena ayahnya selalu mendidiknya dengan kekerasan contohnya dengan pukulan,
tamparan, teriakan, dan hujatan. Deni yang dibesarkan dengan kekerasan,
terakhir kali ayahnya mengucapkan pujian untuknya yaitu saat dia berusia 2
tahun. Akan tetapi ayah Deni sangat sayang pada anaknya, buktinya disaat ayah
Deni yang perilakunya keras dengan susah payah membeli tas untuk deni mengganti
tas anaknya yang rusak akibat bertengkar. Meskipun tas tersebut adalah tas
paling murah dan bergambar kartun yang tentu sangat tidak cocok buat anak SMA
seperti Deni dan deni menjadi benci terhadap ayahnya karena tasnya tidak cocok
untuk dia tetapi ayahnya tetapp memaksa terhadap deni agar memakainya.
Suatu hari Rizal ketahuan membawa film porno didalam tasnya dimarahi
gurunya dan dibela oleh Deni. Kekacauan di kelas saat razia handphone itu
berujung dengan dihukumnya kedua sahabat itu. Rizal mendapat hukuman pukulan
dengan bambu rotan berkali - kali disekolahnya dengan disaksikan oleh semua
siswa dan guru, sedangkan Deni langsung dikeluarkan oleh pihak sekolah karena
terlalu sering berbuat ulah dan mengganggu siswa yang lainnya.
Deni dan Rizal adalah teman sekelas, mereka berdua selalu
saling tolong menolong, Deni sering menolong Rizal saat Rizal mengalami masalah
dengan para preman Rizal saat itu di palak oleh para preman dan deni datang
untuk menolong rizal agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan oleh
keduanya. Namun karena merasa kekurangan kasih sayang terhadap kedua orang
tuanya deni dan rizal tidak pernah mendapatkan ketentraman di rumahnya sendiri
dan menjadikan kedua anak ini menjadi bengal, anak ini .
Keadaan yang semakin tidak nyaman tersebut membuat Deni dan
Rizal akhirnya berkomplot dengan sebuah genk. Mereka berdua sering terlibat
aksi pencurian yang belakangan ini diketahui dimotori oleh teman genk kedua
anak itu sendiri yang hendak memeras secara terus menerus terhadap Rizal yang
notabene berasal dari keluarga kaya. Hingga mereka pun terjebak dalam sistuasi
yang direncanakan sebelumnya oleh genk tersebut yaitu untuk mencuri barang
orang lain dan memeras kekayaan dari Deni dan rizal secara terus menerus.
Andi terpilih sebagai pemeran utama dalam pementasan drama di
sekolahnya karena Andi sangat berbakat dalam seni peran. Mereka pun latihan untuk konser tersebut bersama gurunya.
Pada saat Andi dan teman-temannya
sedang latihan. Ada beberapa diantara teman Andi yang jahil. Andi dan salah satu teman perempuannya yang bernama Dian sedang berhadap-hadapan, kemudian teman-temannya yang jahil itu sengaja mendorong Andi dari belakang dan tidak sengaja mencium bibir Dian. Keesokan
harinya tingkah laku temannya andi pun
semakin menjadi - jadi, mereka
malah menakut-nakuti Andi. Mereka berkata kalau Dian akan hamil karena
telah mencium bibir dian kemarin. Andi pun merasa takut dan bingung harus berbuat apa. Kemudian
Andi melihat ibu-ibu yang sedang makan nanas, lalu Andi pun
membelikan Dian nanas yang sangat banyak untuk dimakannya,
karena
nanas bisa merusak pertumbuhan bayi supaya tidak
jadi
hamil. Suatu saat dian dikasih nanas sebanyak –
banyaknya oleh andi dan disuruh memakannya semuanya sampai-sampai perut Dian pun sakit karena kebanyakan memakan nanas dan akhirnya dian dibawa ke dokter untuk diperiksa dan diberi obat
untuk menghilangkan rasa sakit diperutnya padahal dian tidak hamil hanya teman
– teman andi yang menakut – nakuti bahwa dian telah hamil oleh andi dan
akhirnya andi pun marah terhadap teman – temannya yang telah mengerjai andi
sampai pikiran andi menjadi bingung dan takut.
Sementara itu ibu guru meminta semua orang tua siswa agar
datang untuk menonton pertunjukan pentas drama yang diadakan disekolahnya ini.
Namun ketika Andi bertanya kepada dirinya? “apakah orangtua saya memiliki waktu
untuk menonton pertunjukkan dramanya ini. Suatu saat andi menuliskan note
kepada orangtuanya agar bisa datang dalam pementasan dramanya ini tetapi
balasan note dari orangtuanya ini membalas dengan ucapan tidak bisa karena
sedang sibuk. Andi merasa iri dengan salah satu temannya yang mengundang
seluruh anggota keluarganya untuk menonton pertunjukkan padahal temannya itu
hanya berperan sebagai bunga atau pemain piguran saja. ia pun melakukan
berbagai cara untuk dapat menghadirkan kedua orangtuanya dalam drama sekolah.
bahkan ia sampai mencuri uang di kantin sekolah agar orangtua andi datang.
orangtua Andi dipanggil pihak sekolah untuk menindaklanjuti hal tersebut.
Setibanya di rumah mereka langsung memarahi Andi dan memukul tangannya dengan
penggaris secara terus menerus, tak peduli Andi menangis kesakitan. Sang ibu
pun hanya memandanginya.
Dan ayah
andi berkata ” mau kamu apa? semua yang kau inginkan selama ini aku belikan,
mengapa kau masih saja mencuri?” tanya sang ayah dengan amarah yang memuncak.
“
aku..hanya ingin membeli waktu ayah satu jam saja untuk menghadiri pentas
dramaku. tapi untuk mencapai 500 ribu, aku harus menunggu sampai tahun depan.
Dan saat itu pentas dramaku sudah berakhir.” Kata Andi sambil menangis.
Sang ayah
langsung membeku, penggaris di tangannya terjatuh. Sang ibu langsung memeluk
Andi. mereka bertiga bertangisan.
Setelah itu ibu, ayah dan Andi pergi ke kamar Rizal, mereka
melihat tulisan-tulisan Rizal di blognya. Ternyata, selama ini Rizal merasa
sangat kesepian dan tak berharga tinggal bersama disini, ayah dan ibunya tak
pernah memperhatikannya. bahkan dia merasa rumah yang ditinggalinya tak lebih
dari sebuah tempat dimana ia tidur setiap malam dan tanpa adanya kasih sayang
dari kedua orangtuanya.
Ayah dan Ibunya membaca curahan hati rizal di blognya yang
berisi : “ Saat hari pertama sekolah di SMP aku salah naik
mobil, sehingga aku tersesat. Aku menelpon ayah untuk menjemputku, tapi ayah
bilang dia sedang sibuk dan tak ada waktu. sampai akhirnya aku jalan kaki dan sampai
rumah pada larut malam, setibanya dirumah ibu langsung memarahiku karena
pulangnya telat.
Ayah dan Ibunya menangis membaca semua tulisan Rizal yang ada
di blognya, mereka menyadari bahwa kesalahan mereka selama ini sangatlah banyak
karena telah menjadikan kedua anaknya menjadi seperti tidak mempunyai orang tua.
Mereka telah gagal menjadi orangtua karena kurangya sikap perhatian terhadap
anaknya selama ini dan orangtua andi menangis kesesalan yang telah diperbuat
selama ini terhadap anak - anaknya.
Ayah berusaha menelpon Rizal karena khawatir ada apa dengan
anaknya ini, namun tidak ada jawaban selama sekali, di sms pun rizal tidak
membalasnya padahal ayahnya ini harus pergi ke kantor untuk presentasi di depan
kolega dari luar negeri untuk membahas tentang bisnis perusahaanya.
Sementara itu Rizal dan Deni sedang di kejar-kejar massa
karena perbuatan mereka yang telah menjambret kalung seorang nenek – nenek yang
lagi berjalan, Rizal dan Deni berpikir ulang setelah menjambret kalung seorang
nenek – nenek itu mereka berpikir akan
mengembalikan kalung kepada nenek – nenek tadi, niat baik untuk mengembalikan
kalung tersebut kepada pemiliknya karena mereka menyadari perbuatan mereka itu
salah. Namun mereka malah di kejar-kejar untuk di pukuli oleh warga yang
melihat aksi penjambretan tadi.
Rizal terus dikejar-kejar oleh warga dan akhirnya tertangkap
dan ia terus dipukuli oleh massa yang mengejarnya, ia meminta untuk dilepaskan
namun orang-orang yang memukulinya tak peduli. Hp Rizal akhirnya terjatuh dan
secara tak sengaja tombolnya tertekan menelpon ayahnya. Saat itu sang ayah yang
sedang siap – siap untuk berangkat kerja untuk bersiap presentasi di hadapan
kolega, Ayahnya menerima panggilannnya , di Hp Rizal ada fasilitas 3G ia
melihat Rizal sedang dipukuli oleh orang banyak. Serentak ayah Rizal terkejut
dan bergegas pergi untuk melihat apa yang telah terjadi disana, namun atasan
ayah Rizal menahannya karena ia harus presentasi di hadapan klien yang bernilai
miliyaran rupiah. namun ayah Rizal berkata tak peduli, ia memilih di pecat oleh
atasnnya karena selama ini ia selalu mengacuhkan anaknya dan dia memilih
berangkat menemui anaknya.
Sesampainya disana ayah Rizal langsung bertanya mengapa Rizal
mencuri, ternyata Rizal ditipu oleh teman genknya yang disuruh untuk menjambret
nenek – nenek tersebut agar rizal tidak diperas dan tidak di pukul oleh anak –
anak genk, dan ia pun akhirnya harus mengganti sejumlah uang agar anaknya tak
dijebloskan kedalam penjara. tiba-tiba
polisi datang , ayah Rizal memohon kepada si nenek agar memaafkan Rizal yang
telah berusaha mencuri kalungnya, bahkan ia bersumpah di hadapan sang nenek. Ayah
Rizal meminta biar ia saja yang dimasukkan ke penjara asal jangan anaknya, si
nenek menjadi bingung siapa yang salah sebenarnya sementara polisi sudah ada
didekat mereka.
Ketika polisi bertanya , si nenek berkata bahwa tidak terjadi
apa-apa. Dia hanya memberikan laporan palsu, karena itu si nenek lah yang
akhirnya dibawa oleh polisi. si nenek berkata pada ayah Rizal bahwa ia akan
baik-baik saja, dan nenek itu memberi pesan agar ayahnya menjadi orang tua yang
baik bagi anak-anaknya dan bisa mendidik dan membimbing anaknya menjadi orang
yang baik agar disukai oleh semua orang.
Sedangkan di sisi lain, Deni terus berlari menghindari
orang-orang yang mengejarnya ke atas jembatan penyebrangan namun ia
tertangkap dan ia pun dipukuli oleh warga.
Tak disangka ayah Deni sedang berdiri di pinggir jalan melihat
anaknya sedang dihakimi massa, ia segera berlari menolong anaknya agar selamat.
Dia berkata terhadap massa lebih baik saya yang dipukuli asalkan jangan
memukuli anak saya, dan ayah deni pun dipukuli oleh massa yang tadi sedang
memukuli deni, Deni menatap ayahnya yang sedang di pukuli. Tiba-tiba ayahnya
terjatuh dari atas tangga saat ia sedang dipukuli dan kepalanya terbentur ke ubin
dengan sangat keras dan ayahnya itu bersimbah darah dikepalanya dan ia pun
pingsan. Deni terkejut, ia segera tersungkur didepan ayahnya yang bersimbah
darah. orang-orang yang tadi mengejar dan memukuli Deni berkata bahwa mereka
tak bermaksud melakukan hal itu terhadap ayahnya. Deni tak menjawab, ia terus
memanggil ayahnya yang diam tak bergerak.
Ayah Deni segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, Ibu Ros Tetangga
mereka menangis melihat keadaan ayah Deni yang pingsan . ia marah marah pada
Deni dan mengungkapkan semua yg dilakukan ayah Deni untuk dirinya yang telah
menyelamatkan anaknya sampai ayahnnya itu masuk rumah sakit.
” kau
tahu? ayahmu telah memohon pada kepala sekolahmu agar mengijinkanmu kembali
sekolah, walaupun tak berhasil. Dia telah berkeliling ke 100 sekolah ini untuk
mendaftarkanmu, ia memintaku untuk membuat surat permohonan kepada kepala sekolah
bertuliskan bahasa inggris dan dicopy sebanyak 163 karena dia tak bisa
berbahasa inggris . Dia hanya ingin kamu belajar dengan keras, itu saja . Dia
sangat mencintaimu, hanya saja dia tak tahu bagaimana menunjukkannya padamu.” kata
Ibu Ros, kemudian ia meninggalkan Deni sendirian terpaku.
Deni pun kembali ke sekolah yang telah mengeluarkannya dan
deni memohon kepada kepala sekolah untuk memberinya kesempatan untuk belajar
disekolah tersebut. dia berjanji akan menjadi anak yang baik, namun kepala
sekolah tak menggubrisnya. akhirnya Deni pulang dengan lunglai.
Deni pergi kerumah sakit dan mendapati ayahnya telah siuman,
melihat Deni mengenakan seragam sekolah ayahnya merasa senang. apalagi saat
Deni berkata bahwa kepala sekolah telah memberinya kesempatan, ayah Deni meminta
untuk bertemu dengan kepala sekolah untuk mengucapkan terima kasih. TIba-tiba
ayah Deni tersengal-sengal, Deni berteriak memanggil dokter. Deni berlari ke
sekolah untuk meminta kepala sekolah untuk datang kerumah sakit untuk menemui
ayahnya. Namun kepala sekolah memarahinya karena telah nyelonong masuk saat
rapat dewan sekolah.
Deni kembali ke rumah sakit, dokter mengatakan bahwa keadaan
ayahnya kritis dan mungkin akan segera meninggal. Deni bergegas menemui ayahnya,
tak disangka kepala sekolah datang bersama gurunya ke rumah sakit untuk menemui
ayah Deni. kepala sekolah berkata bahwa Deni sudah diterima kembali di sekolah.
tapi ternyata ayah Deni tahu kalau mereka berbohong. Dia berkata kepada kepala
sekolah bahwa kelakuan nakal Deni selama ini adalah karena kesalahnnya, dulu
ayah Deni dibesarkan dalam kekerasan, sehingga ia pun hanya bisa mendidik
anaknya dengan kekerasan. terakhir, ia berkata pada Deni
” nak, jika
kau menyukai bela diri. Jadilah atlit internasional yang menjuarai olimpiade
dunia. ayah mencintaimu….” setelah itu ayah Deni meninggal.
Semenjak itu keadaan menjadi berubah, ayah dan ibu Rizal lebih
peduli kepada Rizal dan adiknya, ibu Rizal mengundurkan diri dari perusahaannya
meskipun kariernya sedang menanjak. mereka jauh lebih perhatian pada
anak-anaknya. Pada akhirnya kedua orangtuanya menonton pertunjukan yang
diperankan oleh Andi sebagai pemeran utama pada pertunjukan seni peran
tersebut. Andi pun merasa senang karena
kedua orang tua dan kakaknya Rizal
menonton pertunjukan konser Andi. Dan
keluarga mereka pun menjadi bahagia dan harmonis.
Nilai yang dapat kita ambil
dari cerita ini adalah bagaimana seharusnya kita di dalam keluarga itu harus
saling mengasihi, memperhatikan satu sama lain, membantu, harus bisa mambagi
waktu secara baik untuk keluarga, tidak hanya urusan pekerjaan saja.
Anak-anak memerlukan perhatian dari orang
tuanya. Apalagi disaat-saat mereka sedang mencari jati dirinya seperi Rizal dan Andi.
Mereka memerlukan bimbingan, arahan dan nasihat dari orang tuanya, supaya
mereka tidak terjerumus ke pergaulan yang tidak baik. Demikian pun dengan kehidupan sehari-hari kita, dimana
kita memerlukan peran orang tua untuk membimbing kita.
Sedangkan Deni diterima kembali di sekolah karena dia berjanji
tidak akan membuat masalah lagi dan ia berlatih keras menjadi atlit bela diri
sehingga ia berhasil menjadi atlit beladiri internasional. semua demi memenuhi
pesan terakhir ayahnya yang menginginkannya untuk menjadi seorang atlit bela
diri.
Di sisi lain, orangtua berbuat demikian tentu demi kebaikan
anaknya. Hanya saja, cara penyampaiannya yang kurang tepat dan kurang pas di
hati anak.
Kunci dalam memahami anak hanya satu, Mendengarkan. Bukan sekedar Mendengar.
Kebanyakan orangtua hanya sering mengatakan ini-itu tanpa mau mendengarkan apa
yang ingin diucapkan anak. Tak jarang anak hanya mau mendengar perkataan
orangtua hanya sekedar numpang lewat saja di telinga. Sebuah ucapan memang
mengandung sebuah reaksi yang sangat berpengaruh terhadap psikologi seseorang. Jadi,
pastikan kata-kata yang keluar dari mulut adalah kata-kata yang positif.
Seorang anak perlu apresiasi sekecil apapun atas usahanya.
Sehingga ia akan tumbuh menjadi seorang yang percaya diri dan tidak berjiwa
kerdil. 3 buah kata sangat berpengaruh bagi psikologi anak.
Setiap orang tua memiliki peranan yang besar bagi psikologi
anak, selama ini yang diketahui orangtua pada umumnya adalah peran mereka
sebatas membesarkan dan melindungi anak agar kelak menjadi individuyang mandiri
dan kompeten. Namun seperti apa proses membesarkan anak terutama perkembangan
psikologi anak, kerap menjadi tanda tanya.
Setiap orangtua
membawa sejumlah kualitas – kualitas pribadi dan berbagai kebutuhan yang
kompleks dalam peranannya sebagai orangtua dalam membangun psikologi anak. sama
halnya seperti anak, orangtua juga memiliki jenis kelamin dan temperamen yang
berbeda, sehingga turut memberikan cara – cara yang berbeda dalam
pengasuhan yang secara tidak langsung berpengaruh pada psikologi anak.
Referensi
Terinspirasi dari sebuah Film yang berjudul I’m
Not Stupied
By : Admin Fhatrya Free Download
0 komentar:
Posting Komentar